Senin, 21 Juni 2010

For you, in a far far away

Dari sebuah pertemuan yg tak terduga, yg jujur, tidak dibuat-buat, tidak di rencanakan, bisa timbul sebuah rasa (apa pun itu). Pertemuan yg tidak sampai berhari-hari, bahkan hanya beberapa puluh menit saja. Gue baca di buku Marmut Merah Jambunya Raditya Dika, di bagian berjudul "How I Meet You, Not Your Mother", disitu bang Dika menceritakan bagaimana pertemuan dia dengan seorang Shero.

"Bagaimana orang bertemu memang aneh, absurd, kompleks. Tidak ada yg tahu pasti kapan soulmate bisa datang."

Gue pribadi, sekarang, percaya sama kata kata itu. Bagaimana kita bisa menjatuhkan pilihan kepada orang yg baru saat itu kita temui, hanya sekali. Selebihnya hanya bertemu di dunia maya. Setelah berkomunikasi jarak jauh sekian lama, akhirnya gue dan dia memutuskan untuk mengenal lebih jauh.

Awalnya, gue pikir itu bakal baik-baik aja. How he treats me, he talk to me, he handle my mood and my habbit, everything's seems alright, nothing looks worse. Untill one day, after 2 wonderful weeks full with him, gue baru tahu kalo gue sama dia beda, dan perbedaan itu gak bakal bisa dilanjutin.

Dia yg emang udah lebih dewasa dari gue, cuma bisa nyerahin semua ke gue, gimana mau gue ke depannya. *jedeeerrr* Gue shock, banget, lemes, gatau harus apa. Gue yg udah ngarep banget sama dia, ternyata harus pisah sebelum kita sempet bareng untuk sesuatu yg serius.

Jujur, gue udah ngarep banget, tapi kalo emang ini yg terbaik menurut lo dan (sebagian dari) gue, gue rela. But, I'll keep this feeling for you. Mungkin bakal sakit kalo perasaan ini gue simpen terus, tapi gue udah mikir dari awal kita ketemu.

As I said to you "Much better if you never know the man that I love"
Tapi kamu maksa, aku ga bisa nyembunyiin lagi.
Sekarang udah gak ada harapan lagi buat aku.
Kalo mau nyalahin masa lalu, aku lebih berharap kalo kamu gak pernah tahu apa yang aku rasain. Jadi aku ga harus berharap ke kamu, aku bisa terus move on. Aku gak bisa move on tanpa kamu di sisi aku.

Childish? Yes, I am
Aku gamau terlalu cepet dewasa buat sesuatu. Aku mau semuanya alami. Aku berharap kemarin gak pernah terjadi. Beberapa tetes air mata ternyata belum bisa bikin kamu pergi dari pikiran aku.



For you, in a far far away land
Everything's happen for a reason
but, I need no reason to love you